Jakarta (IndonesiaMandiri) – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan/KLHK meluncurkan tiga peta tematik sebagai data spasial pendukung, dalam upaya penanggulangan degradasi lahan. Ketiga peta tematik tersebut adalah Peta Batas DAS Indonesia Tahun 2018 (skala 1 : 50.000), Peta Lahan Kritis Indonesia Tahun 2018, dan Peta Rawan Erosi Indonesia Tahun 2018.
Ketiga peta disusun berdasarkan hasil analisis dari 34 Unit Pelaksana Teknis Ditjen Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung/PDASHL, dan difinalisasi oleh Direktorat Perencanaan dan Evaluasi Pengendalian DAS sebagai wali data sesuai Keputusan Kepala BIG/Badan Informasi Geospaeial Nomor. 54 Tahun 2015 tentang Wali Data Informasi Geospasial Tematik.
Amanat Menteri LHK ini disampaikan sekaligis diwakili oleh Direktur Jenderal PDASHL-KLHK I.B. Putera Parthama pada peringatan Hari Penanggulangan Degradasi Lahan Sedunia Tahun 2018, di Jakarta telah(05/07).
Disampaikannya, berkenaan dengan tema yang diangkat tahun ini yaitu “Land has true value, Invest in it” atau “Lahan adalah aset yang bernilai tinggi, Jaga dan kelola untuk masa depan”, Indonesia bertekad untuk memulihkan dan merehabilitasi lahan yang terdegradasi.
“Tidak seperti perayaan lainnya, Hari Degradasi Lahan Sedunia, benar-benar memberi peringatan dalam arti warning (peringatan), bahwa degradasi lahan adalah salah satu bentuk degradasi sumber daya alam yang sangat berbahaya dan betul-betul terjadi”, tegasnya.
Putera mengharapkan, dengan adanya ketiga peta tersebut, dapat digunakan sebagai instrumen dalam melakukan benefit-impact analysis (analisis dampak dan manfaat), dalam penentuan indikasi program pada pola ruang.
Dalam peringatqn Hari Penanggulangan Degradasi Lahan dan Kekeringan Sedunia atau World Day to Combat Desertification (WDCD) tersebut, juga digelar seminar dan talkshow dengan narasumber Dr. Efransyah, M.Sc (Penasehat Senior Menteri LHK), Prof. Aris Marfai (Fakultas Geografi, UGM), Dr. Chay Asdak (Forum DAS), Prof Dodik R. Nurrohmat (Fakultas Kehutanan, IPB), Dr. Nurwadjedi (Deputi Bidang Informasi Geospasial Tematik, Badan Informasi Geospasial), dan Dr. Nur Hygiawati Rahayu, ST., M.Sc(Direktur Kehutanan dan Konservasi, Bappenas) serta Dr. Wahjudi Wardojo, M.Sc (Penasehat Senior Menteri LHK), dan Dr. Hary Santoso sebagai moderator (mab).
Foto: abri